Sunday, January 21, 2007

Resensi Bintang edisi 800

Betina dan Foto, Kotak, dan Jendela

Dua Film Independen yang Siap Anda Tonton


Oleh Ade Irwansyah

Seorang
artis kelas tiga, seorang produser baru, dan seorang reporter yang bosan dengan pekerjaannya. Ketiganya disatukan oleh foto, kotak, dan jendela. Sang artis, Reno (Vino Bastian) cuma jadi host acara dini hari yang sepi penonton. Ia sering gagal saat kasting di banyak rumah produksi. Buat menyambung hidup lantaran sepi job, Reno mesti pindah ke rumah susun yang sederhana. Di sana, tinggal pula Laras (Noveleta Dinar), wartawan majalah yang sudah jenuh dengan rutinitas kantor. Ia mengidamkan bisa jalan-jalan ke luar negeri suatu saat. Laras dan Reno bertetangga dengan Dimas (Christian Sugiono), cowok ganteng yang baru diangkat jadi produser di stasiun teve tempatnya bekerja. Oleh atasannya, Dimas dipercaya menggagas tayangan baru, sebuah talk show tentang cinta. Nah, Laras diajak Dimas buat jadi penulis naskahnya. Bagi Laras, acara ini bisa jadi pegangan bila ia benar-benar berhenti dari majalah tempatnya bekerja. Reno lantas ditarik Laras dan Dimas buat jadi host. Laras pikir, Reno paling cocok membawakan talk show itu. Lagipula, Reno rela tak dibayar mahal.

Lantas, apa kaitan foto, kotak, dan jendela dengan ketiganya? Mungkinkah mereka menggunakannya buat menguasai dunia? Hush, ada-ada saja. Bagi Laras kata “foto” punya arti penting. Ia punya “altar” khusus untuk menaruh foto-foto hasil jepretan mantan kekasihnya Dana seorang fotografer yang selalu bepergian. Pada setiap cowok yang baru dikenalnya Laras kerap memamerkan foto-foto itu sambil tak lupa berujar, “Foto ini yang motret Dana juga.” Nggak cuma itu, Laras juga bela-belain cuci cetak foto di tempat langganan Dana. Padahal, jarak tempat itu jauh dari rusun dan kantornya. Di sana, ia mencari tahu kabar Dana. Reno juga setali tiga uang. Sebelum tidur, ia bisa berlama-lama memandangi kotak berisi robot mainan. Semua robot mainan itu hadiah dari Wina, mantan kekasihnya yang berprofesi sebagai designer sekaligus pemilik toko baju. Sementara itu, Dimas punya ikatan pada jendela. Di jendela rumahnya, Dimas memasang gorden warna merah marun. Warna gorden itu sudah usang dan tak cocok dengan warna rumahnya. Saran ibunya buat mengganti gorden itu tak dihiraukan. Sebab gorden itu didapat Dimas dari mantan kekasihnya, Mayu (Sita Nursanti). Hubungan kasih keduanya mesti terpisah lantaran, “Dimas Natalan, sedang Mayu Lebaran.”
Syahdan, Reno kembali dekat dengan Wina. Laras kembali bertemu Dana. Sedang Dimas jalan bareng lagi dengan Mayu. Ketiganya sepakat kalau mantan kekasih mereka adalah masterpiece dari kisah cintanya masing-masing. Tapi, benarkah kalau mantan kekasih mereka sosok the one yang selama ini dicari?

Ternyata persoalan cinta lebih rumit dari itu. Hal ini rasanya yang jadi pesan dari Foto, Kotak, dan Jendela (2006). Kala film remaja yang kebanyakan tampil sederhana dan penuh warna ceria, film ini justru tampil lain. Tema yang diangkat, meski pun biasa, tampil bersahaja. Tanpa pretensi buat jadi besar dan kontroversial maupun bergenit-genit ria sok romantis. Namun, film debut penyutradaraan Angga D. Sasongko ini tak jatuh jadi kacangan. Filmnya justru jadi dewasa, ringan, sekaligus berisi di pihak lain.

Sungguh, Foto, Kotak, dan Jendela lebih bagus dari semua film remaja yang hadir di bioskop beberapa bulan terakhir. Namun, jangan mencari film ini di bioskop jaringan 21. Ini film independen. Buat yang tertarik menontonnya, mending cari tahu kapan film ini diputar di bioskop art cinema, pusat-pusat budaya macam Goethe Haus atau CCF dan kampus-kampus di 10 kota besar. Kata pembuatnya, filmnya bakal tayang sekitar pertengahan September nanti.
Sementara itu, ada satu lagi film independen yang siap tayang juga. Judulnya, Betina (2006). Seperti halnya Foto, Kotak, dan Jendela film debut penyutradaraan Lola Amaria ini juga tak bakal tayang di bioskop jaringan 21. Film ini juga cuma akan diputar di art cinema, pusat-pusat kebudayaan, dan kampus-kampus di berbagai kota.

Tak adil membandingkan keduanya. Sebab, Betina bukan film bertema cinta anak remaja. Betina adalah nama tokoh utamanya (diperankan Kinaryosih). Ia hidup di sebuah desa di negeri antah-berantah. Penduduk kampung banyak yang mati gara-gara melahap jamur beracun. Setiap hari, ada saja yang dikubur. Desa ini punya upacara penguburan yang aneh. Saat di depan makam (yang bentuknya segitiga putih), penjaga makam menyambut istri si mayat, menciumi lalu mengajak pergi. Betina yang dibakar cemburu, melihat penuh curiga. Ia memendam perasaan pada si penjaga makam. Sementara itu, Betina sendiri punya sapi perah kesayangan. Saking sayangnya, si sapi tak cuma diperah susunya dan dimandikan. Sapi itu ia ciumi, bahkan suatu kali Betina menyetubuhinya (duh, betapa beruntungnya sapi itu). Belakangan Ibu Betina berkesempatan bertemu si penjaga makam kala seorang kerabatnya (?), Luta (Subur Sukirman) meninggal. Betina cemburu pada ibunya. Ia mencari cara buat bisa berduaan dengan si penjaga makam. Betina rela melakukan apa saja.

Inti film ini sederhana saja. Hanya Lola seolah menggarapnya jadi rumit. Ia banyak menyajikan bahasa simbol. Ada tanda keagamaan segitiga, hingga mantra-mantra tak jelas. Dari sini Lola ingin tampil surealis. Namun, pada beberapa bagian Lola tak konsisten dengan surealismenya. Di negeri antah-berantah itu, mendadak bisa terdengar lagu dangdut Bang Toyib dan lagu barat Only You. Mungkin Lola merasa dirinya Garin Nugroho. Sayang, jam terbang Lola belum cukup mumpuni membikin film seni sekelas film-film Garin. Walhasil, alih-alih larut dalam tuturan gayanya berkesenian, penonton malah tertawa ngakak pada beberapa bagian. Mantra di film ini bisa jadi bahan tertawaan yang bagus usai menonton. Sebuah hasil akhir yang mengecewakan buat film yang butuh waktu dua tahun untuk menggarapnya, dan jadi pemberitaan sejak dulu. ***

1 comment:

Unknown said...

Apakah Anda perlu pinjaman tanpa jaminan untuk mendirikan sebuah bisnis atau pinjaman untuk renovasi dan banyak lagi, pencarian tidak lebih, kami adalah perusahaan yang sah dan pada tingkat bunga rendah dari 2% dan bersedia untuk meminjamkan jumlah yang Anda ingin meminjam dan membuat tahun ini yang berhasil untuk Anda. Mohon mengisi data pinjaman ini di bawah ini dan menghubungi kami melalui email perusahaan kami: gloryloanfirm@gmail.com.
Nama lengkap: _______________
Negara: __________________
Sex: ______________________
Umur: ______________________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
Durasi Pinjaman: ____________
Tujuan pinjaman: _____________
Nomor ponsel: ________

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami sekarang melalui email: gloryloanfirm@gmail.com