“Wardrobe Malfunction” a la Indonesia
Payudara Taffana Dewi jadi tontonan publik sesaat. Menimbulkan kehebohan di jagad televisi nasional. Ini bukan kali pertama terjadi.
Oleh Ade Irwansyah
Kejadian itu berlangsung tak lebih dari 8 detik. Dimulai saat Tessy bercanda sambil membelakangi Tafanna Dewi. Entah bagaimana, Tessy terjatuh. Saat terjatuh itu, kemben yang dikenakan Tafanna melorot. Kontan saja payudara Tafanna yang tak tertutup bra menyembul dari kemben yang melorot itu. Sontak adegan itu membuat Tukul dan Nia Ramadhani—lawan main Tessy dan Tafanna—kaget. Tukul langsung memalingkan muka. Sedang Nia Ramadhani cuma bisa tertegun. Tafanna bertindak gesit. Kemben yang melorot ia tarik menutupi kembali payudaranya.
Adegan di atas jadi suguhan istimewa Ketawa Spesial a la Trans TV yang tayang live, Kamis malam, 10 November lalu. Malam itu, satu segmen Ketawa Spesial menyajikan cerita legenda Jaka Tarub. Tafanna dan Nia didapuk jadi bidadari. Selayaknya bidadari dari cerita rakyat, keduanya mengenakan kemben. Nah, nggak tahunya kemben Tafanna melorot hingga payudaranya yang tak tertutup bra jadi tontonan publik sesaat. Tafanna bercerita, diundang Trans TV sebagai bintang tamu di acara komedi Ketawa Spesial sepekan sebelum Lebaran lalu. Tiga hari sebelum syuting, Tafanna dikontak lagi buat minta kepastian bisa hadir. Ia memastikan bisa mengisi acara itu. “Saya dikasih tahu perannya jadi salah satu bidadari Jaka Tarub,” bilang Tafanna waktu ditemui Bintang, Selasa (15/11) siang, “Waktu itu juga cuma disuruh bawa selop saja, kostum mereka yang sediakan.”
Tafanna tiba di Trans TV bareng ibunya, Rochayawati. Tiga puluh menit sebelum acara Tafanna sudah bersiap-siap. Sesuai perannya, Tafanna mendapat kemben dari bahan kaos. Kata Tafanna, sejak awal ia sudah merasa tak nyaman dengan kemben yang mesti dikenakannya. “Kembennya kendor,” bilangnya. Lantaran waktu acara sudah mepet, Tafanna tak dapat meminta ganti kembennya yang kendor. “Pihak wardrobe bilang nggak ada (kemben) yang lain lagi. Selain itu, mereka juga sibuk mengurusi artis lain,” ujarnya.
Buat menyangga biar tak kedodoran, kemben Tafanna dijepit peniti. Di ruang ganti, Tafanna bilang makin tak merasa nyaman dengan kembennya. Ibunya juga sudah memperingatkan kalau kembennya mungkin bakal menimbulkan masalah. “Tapi karena ini sudah disiapkan, saya nggak mau banyak cing-cong. Pakai saja,” kata wanita yang pernah didaulat jadi Putri Ayu Malioboro 1990 ini. Lantaran makin tak nyaman, di ruang ganti Tafanna melepas bra yang sudah dikenakannya dari rumah. “Saya merasa branya nggak enak dipakai sama kemben. Nggak pas, saya jadi nggak enak bergerak,” jelasnya.
Maka, Tafanna melenggang berakting dengan kemben kedodoran tanpa bra buat menyangga payudaranya. Di tengah berakting, entah bagaimana mik nirkabel Tessy nyangkut di kemben Tafanna. Kontan, waktu Tessy mau jatuh, kemben Tafanna ikut tertarikm hingga melorot. Nia yang menyaksikan adegan itu cuma bisa bengong. Saat kejadian, konsentrasi Nia langsung buyar. “Begitu melorot, saya langsung bereaksi spontan, ‘Hei, kebuka, tuh,’” ujar Nia saat diminta bercerita, Rabu (16/11) lalu. Saat itu pula pikirannya buntu. Seharusnya, ia berimprovisasi sesuai skenario. Akan tetapi peristiwa itu membuatnya syok. Ia cemas apa yang terjadi pada Tafanna bakal menimpa dirinya. “Makanya, selama sisa waktu di panggung, saya selalu memegangi kemben supaya tak melorot,” kata Nia. Sementara itu Tessy yang ditemui di studio Trans TV, Kamis (17/11) sore usai syuting Ketawa Spesial ogah berkomentar. “Tanya saja Trans TV,” katanya.
Pihak Trans TV, yang diwakili produser eksekutif Bambang Elf, mengatakan kalau insiden kemben melorot tempo hari murni kecelakaan. “Itu murni kecelakaan. Kejadian itu nggak bisa kami cegah, karena kami tayang langsung,” ujar Bambang, Kamis kemarin. Saat insiden terjadi Bambang tengah menghabiskan sisa mudik Lebaran di Surabaya. “Begitu saya lihat kejadian malam itu, besoknya saya langsung balik ke Jakarta,” kata Bambang.
Buat stasiun teve, insiden macam kemben melorot memang bukan hal sepele. Sebelumnya, insiden serupa menimpa pedangdut Dewi Persik kala menyanyi live di SangBintang (SCTV) akhir April lalu. “Peristiwa memalukan itu takkan saya lupakan,” kata Dewi pada Bintang, Kamis kemarin. Dewi bercerita, insiden yang menimpanya terjadi kala ia tengah asyik bergoyang. Saking hebohnya Dewi menggoyangkan tubuhnya—dengan kedua tangan menari-nari di atas—mendadak kemben yang dikenkannya melorot, sampai (maaf) kelihatan puting payudaranya. Dewi tak menyadari kalau kembennya melorot. “Setiap manggung saya serius menghayati lagu saya, nggak terlalu memperhatikan pakaian,” katanya. Malam itu ia apes.
Akan tetapi hingga turun panggung, Dewi masih tak sadar kalau saat meyanyi kembennya melorot. “Sampai ada wartawan menanyakan peristiwa itu. Saya nggak tahu harus bilang apa,” tutur istri pedangdut Syaiful Jamil ini. Baginya, kejadian yang menimpanya bukanlah kecelakaan kecil. “Kejadian itu me mbuat saya sedikit trauma,” bilang Dewi, “Secara tak sengaja saya memperlihatkan aurat pada banyak orang.”
Insiden yang menimpa Tafanna dan Dewi sejatinya tak cuma terjadi di Indonesia. Di AS sana, Janet Jackson pernah bikin heboh waktu payudara kanannya menyembul saat bernyanyi bareng Justin Timberlake waktu jeda pertandingan Super Bowl pada 1 Februari 2004. Insiden itu terjadi di tengah stadion di kota Houston yang penuh sesak dan disaksikan langsung oleh 140 juta orang di stasiun teve CBS. Kontan saja insiden itu mengundang reaksi. Sebagian besar tak senang denga kejadian itu. CBS yang jadi stasiun penayang langsung menyiarkan rilis permohonan maaf. Dua hari setelah kejadian, Janet juga meminta maaf atas insiden itu. “Aku sungguh-sungguh minta maaf kalau menyinggung siapa pun,” ucapnya. Sedangkan Justin menyebut kejadian itu “Wardrobe Malfunction” atau “kesalahan kostum” semata.
Hanya saja, nggak ada orang yang percaya sepenuhnya kalau kejadian itu sekadar kesalahan kostum. Banyak yang menyangka, insideden di Super Bowl sudah dirancang Janet sebelumnya. Apalagi, itu jadi publikasi gratis buat album barunya, Damita Jo, yang dirilis berdekatan dengan insiden itu. Belakangan Jackson kemudian mengaku, sebagian insiden itu memang ia rencanakan. Seorang fotografer di arena Super Bowl diberitahu agar bersiap-siap buat, “sebuah kejutan.” Sedangkan koreografer Gil Duldulao sudah menjanjikan Janet akan memberi “peristiwa mengejutkan” di Super Bowl.
Bagaimana dengan wardrobe malfunction a la Indonesia yang menimpa Tafanna? Kendati menganggapnya sebagai murni kecelakaan, Bambang menyesalkan keputusan Tafanna tak memakai bra waktu manggung. Hal ini juga dipertanyakan Nia. Setahunya, biar kemben nyaman dikenakan justru mesti memakai bra. Sedangkan Tafanna menganggap bra justru membuatnya tak bebas bergerak sambil pakai kemben. Ia juga bilang kejadian kemarin tak disengaja. Pun ia tak ingin menyalahkan siapa-siapa. Malah Tafanna meminta maaf bila kejadian tempo hari membuat banyak orang tak nyaman saat melihatnya.
Sebagian besar penonton teve memang merasa tak nyaman. Namun, sebagian lagi justru penasaran. Sehari setelah tayang rekaman berdurasi 8 detik insiden kemben melorot sudah beredar di Internet dan dicari-cari orang. Tafanna menyesalkan hal itu. Ia berniat menuntut pihak penyebar rekaman itu di Internet. Trans Tv memastikan bukan pihaknya yang menyebarkan rekaman itu. “Rekaman acara kemarin tak boleh keluar tanpa seijin direktur operasinal Trans TV,” tgas Bambang.
Hingga kini, rekaman asli insiden kemben melorot masih tersimpan rapi di Trans TV. Kata petugas library di sana, rekaman itu diberi label merah. “Nggak boleh di transfer baik internal maupun eksternal tanpa ijin,” ujarnya. Kendati rekaman aslinya tersimpan rapi, sulit rasanya melupakan Tafanna gara-gara kejadian kemarin. Cewek yang dulunya membintangi film-film semisal Gadis Metropolis, Gairah Malam, atau Tergoda yang kemudian vakum berakting itu kembali dibincangkan orang. Ia juga mulai kembali menjajal kemampuannya berakting. Sehari sebelum wawancara dengan Bintang, Tafanna syuting sinetron sampai jam 2 pagi. *** Dibantu laporan Indra Kurniawan
Agar Tak Ada Lagi Kemben yang Melorot
Oleh Ade Irwansyah
Pria itu tak bisa menyembunyikan ketegangan di wajahnya. Hari itu, Kamis (17/11) sore kemarin, tepat seminggu setelah insiden kemben Tafanna Dewi melorot di acara Ketawa Spesial a la Trans TV yang diasuhnya. Pria itu, Bambang Elf, eksekuitif produser acara itu sampai mengingatkan para pendukung acara supaya tak lupa memakai bra. “Kami nggak mau kejadian kemarin terulang lagi,” katanya yang menemani Bintang menonton syuting Ketawa Spesial, Kamis sore itu. Sebenarnya, menanyai satu-satu pengisi acara buat memakai bra enggan dilakukannya. “Kami takut dikira melakukan pelecahan seksual,” bilangnya. Akan tetapi hal itu terpaksa dilakukan biar insiden tempo hari tak lagi terjadi.
Pencegahan Trans TV biar insiden kemben melorot tak terulang lebih jauh dari sekadar menanyai pengisi acara buat memakai bra. Acara yang semula tayang live itu diubah jadi taping alias direkam dulu sebelum kemudian tayang jam 9 malam. “Mulai Kamis ini Ketawa Spesial tak lagi siaran langsung sampai ada pemberitahuan lagi dari manajemen,” buka Bambang. Masalahnya, syuting taping justru menyulitkan. “Mental orang Indonesia, kalau taping bisa molor-molor, padahal jam 9 nanti acara ini sudh mesti ditayangkan,” kata seorang produser Ketawa Spesial sambil mengeluh jadwal syuting yang mestinya jam 3 sore, sampai lewat jam 4 sore baru dimulai. Selain itu, para artis pendukung acara sebelumnya dipanggil buat syuting malam hari, bukan sore. “Untung mereka mengerti dan bisa syuting sore hari,” ujarnya.
Perubahan lain, seperti kelihatan di acara Ketawa Spesial edisi Kamis kemarin, Trans TV mengurangi menampilkan pengisi acara dengan busana terbuka. Hal ini terlihat jelas dari busana Nita Thalia yang kebagian tugas menyanyi dangdut Kamis lalu. Nita yang biasanya tampil seksi dengan busana terbuka tanpa lengan, didandani busana tertutup berlengan.
Perubahan penampilan itu mengingatkan pada reaksi industri teve AS setelah insiden wardrobe malfunction (kesalahan kostum) yang dialami Janet Jackson di sela pertandingan Super Bowl tahun lalu. Usai kejadian itu, acara penganugerahan Oscar dan Grammy tak lagi disiarkan langsung; NBA sempat pikir-pikir buat menyuguhkan Beyonce menyanyikan Naughty Girl di sela pertandingn NBA All Star tahun lalu; sementara itu adegan dokter memeriksa payudara di salah satu episode serial ER digunting sensor biar tak mengundang protes.
Wajar saja stasiun teve di AS sana jadi gugup usai insiden wardrobe malfunction Janet Jackson. Sebab, CBS yang jadi stasiun penayang acara Super Bowl itu mesti menghadapi investigasi Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Comissions, FCC) dan denda sampai 27.500 dollar AS gara-gara insiden itu. Kalau denda it diterapkan buat stasiun CBS di penjuru negeri, stasiun teve itu mesti membayar denda hingga jutaan dollar. Kontan CBS segera meminta maaf dan menyesali insiden itu. “CBS sungguh-sungguh menyesal. Tak ada tanda-tanda sebelumnya hal demikian bakal terjadi. Kejadian itu tidak sesuai standar-standar penyiaran CBS dan kami meminta maaf pada siapapun yang tersinggung,” demikian keterangan pers CBS. MTV yang jadi mitra kerja CBS di acara itu juga ikutan minta maaf. “Dirobeknya kostum Janet Jackson (oleh Justin Timberlake) tidak dilatih, direncanakan, benar-benar tak disengaja. MTV menyesali insiden itu terjadi dan meminta maaf pada siapapun yang tersinggung,” demikian pernyataan MTV.
Di Indonesia sini reaksinya tak sedemikian hebat kayak di AS. Trans TV hanya mengadaka pertemua dengan Tafanna dua hari setelah kejadian. Pertemuan yang melibatkan kru, bagian busana, dan jajaran produser acara Ketawa Spesial itu mencari tahu bagaimana insiden kemben melorot bisa terjadi. “Kami putar rekaman kemarin, saya juga minta tim wardrobe membawa kemben Tafanna. Di situ kami cari tahu masalahnya, bagaimana hal itu bisa terjadi,” bilang Bambang yang ikut pertemuan itu. Pada pertemuan itu juga kedua pihak menyepakati kalau insiden itu murni kecelakaan yang tak disengaja. “Kami tak saling menyalahkan,” kata Tafanna di tempat terpisah.
Humas Trans TV juga cuma bisa menyesalkan bagaimana hal itu bisa terjadi setiap kali dimintai komentar wartawan. Hal itu, buat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidaklah cukup. “Rasanya tidak etis jika Trans TV hanya berapologi bahwa insiden ‘Kemben Melorot’ terjadi karena unsur ketidaksengajaan atau kecelakaan,” kata Ade Armabdo, anggota KPI “Itu jawaban yang kurang bahkan tidak bertanggung jawab,” lanjutnya. Menurutnya, Trans TV lebih bisa bertanggungjawab lantaran kejadian tempo hari berdampak luas. “Apalagi sampai gambarnya beredar di internet. Siapa yang harus bertanggung jawab? Jelas stasiun teve yang pertama kali menayangkannya,” imbuh Ade.
Kamis (17/11) kemarin, kata Ade, KPI mengirimkan surat teguran ke Tran TV perihal insiden kemben melorot—dan beberapa tayagan Trans TV yang dinilai tak sesuai dengan kode etik pertelevisian (“Kayak acara Fenomena,” sebut Ade). Kendti keberatan atas insiden itu, Kpi hanya sebatas melayangkan surat teguran. KPI tak memberi sangsi sampai jutaan rupiah seperti yang dilakukan FCC di AS sana pada CBS. “Kami tidak akan memberi sanksi, karena memang tidak berhak,” ujar Ade.
Jika sudah dapat surat teguran begitu, tinggal stasiun teve bertindak sendiri mengambil hikmah dari peristiwa itu. Trans TV melakukannya dengan mengalihkan tayangan Ketawa Spesial jadi taping bukan live hingga menanyai pengisi acara buat memakai bra. Sementara itu, SCTV yang pernah apes menampilkan kemben Dewi Persik melorot April lalu juga mengambil pelajaran berharga. Kata Budi Darmawan, senior manager public relations SCTV, kala itu Dewi persik mengenkan kemben yang tidak pas dengan ukuran tubuhnya. “Selain itu juga karena gerakan Dewi Persik yang begitu energik sehingga kembennya melorot,” kata Budi, Kamis kemarin.
Setahu Budi, sepanjang 15 tahun SCTV siaran baru April lalu ada kejadian kemben melorot. “Untung saja, tayangan tersebut menggunakan empat kamera, jadi sutradara cepat mengalihkan ke kamera yang sedang tidak melakukan shoot ke arah Dewi Persik,” bilang Budi. Kendti sudah mengalihkan kamera ke arah lain, tak kurang penonton acara Sang Bintang malam itu melihat (maaf) puting payudara Dewi selama 3 detik. Sedangkan penonton Ketawa Spesiali disuguhi 8 detik insiden kemben Tafanna melorot sebelum langsung dipotong iklan.
Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi lagi, SCTV, kata Budi lebih teliti mengurus tetek-bengek urusan busana artis seblum mentas—terutama buat tayangan live. Kendati begitu, ia tak bisa menjamin sepebuhnya kejadian itu takkan terulang lagi. “Kemungkinan itu tetap selalu ada, kami hanya berusaha mengantisipasi agar insiden serupa tidak terjadi lagi,” tutur Budi.
Sejatinya, yang mencegah biar insiden serupa tak terlagi tak cuma stasiun teve, mlainkan jugaartisyang jadi pngisi acara. Hal ini disadari betul Tafanna. Baginya, peristiwa kemarin membawa hikmah untuk berhati-hati. Ia bilang, bila diundang lagi ke acara sejenis bakal sedikit bawel soal busana yang bakalm dikenakannya. “Biar agak bawel, daripada terulang lagi,” katanya. Kelak, Tafanna bakal meminta fitting baju dulu sebelum mentas. Bila tak cocok ia bakal merasa nyaman buat membawa pakaian sendiri dari rumah. “Kejadian itu cukup sekali saja,” bilang cewek yang lahir di Yogyakarta, 31 Juli 1974 ini.
Sementara itu, buat Dewi Persik, fitting baju sekali saja tak cukup buat mencegah busananya melorot lagi waktu mentas. Sebab, sebelum insiden tempo hari, Dewi sudah fitting 3 hari sebelumnya dengan perancang langganannya. Sehari sebelum manggung, ia datang buat fitting lagi. “eh, ternyata kembennya masih longgar. Tapi sudah dijahit,” kisahnya, “Entah kenapa pas manggung, hal itu bisa terjadi,” lanjutnya sambil bilang keluarganya syok gara-gara kejadian itu. “Mereka mewanti-wanti saya buat berhati-hati,” ujar Dewi lagi.
Sekarang, Dewi semakin hati-hati. Ia belum merasa cukup puas dan lega kalau belum fitting baju lebih dari sekali. “Kalau sebelumnya saya fitting cuma sekali, mulai saat itu minimal saya dua kali fitting,” ungkapnya. Pertama, 3 hari sebelum mentas. Kedua, malm sebelum manggung. Bukan masalah,bila menyiapkan baju buat manggung memakan waktu lebih lama. “Yang penting, busana yang saya pakai benar-benar pas, nyaman, dan enak dilihat,” tegasnya. Insya Allah, jika semua pihak berhati-hati takkan lagi terulang insiden kemben melorot berikutnya. *** Dibantu laporan Indra Kurniawan dan Guritno.
Dimuat BINTANG INDONESIA edisi 761
Wednesday, July 18, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment